0
jilbab sebagai penutup aurat bagi perempun
Posted by Unknown
on
02:05
Jilbab adalah sebuah simbol
penghambaan diri seorang Muslimah terhadap ketentuan Rabb-Nya, sebuah pengakuan
bahwa Allah azza wa jalla berhak sepenuhnya mengatur kehidupannya. Memiliki
niat baik memang tak berarti luput dari godaan syaithan.
“Dan ketika syaithan menjadikan
mereka memandang baik pekerjaan mereka …” (QS. Al-Anfal : 48)
Kriteria yang wajib dipenuhi oleh
busana Muslimah dalam kitab Fiqh Wanita, karangan Ibrahim Muhammad Al-Jamal
adalah :
1. Menutupi seluruh badan selain
wajah dan kedua telapak tangan
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan
itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari
dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada
muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan
Aisyah)
2. Tidak ketat sehingga masih
menampakkan bentuk tubuh yang ditutupinya.
3. Tidak tipis temaram sehingga
warna kulit masih bisa dilihat.
4. Tidak menyerupai pakaian
laki-laki
“Nabi SAW melaknat laki-laki yang
memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki.” (HR. Abu
dawud dan Nasa’I)
5. Tidak berwarna mencolok sehingga
menarik perhatian orang
6. Tidak menyerupai pakaian wanita
kafir
7. Dipakai bukan dengan maksud
memamerkannya.
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ
لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ
وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ
الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ
رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka
yang keduanya belum pernah aku lihat: (
1) Kaum yang memiliki cambuk seperti
ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.
(2) Wanita-wanita yang berpakaian tetapi telanjang,
berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut
mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk
surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat
tercium dari begini dan begini.” (HR. Muslim no. 2128)
“Wanita itu aurat, maka bila ia
keluar rumah, setan terus memandanginya (untuk menghias-hiasinya dalam
pandangan lelaki sehingga terjadilah fitnah).” (Dishahihkan syaikh Al-Albani
dalam ShahihAt-Tirmidzi , dan syaikh Muqbil ibnu Hadi Al-Wadi’i dalam
Ash-Shahihul Musnad, 2/36)
Semoga bermanfaat
